Mengusung tema Hidden Paradise, sebanyak 7 unit Terios telah disiapkan untuk mengarungi, menikmati dan menemukan surga-surga tersembunyi sepanjang perjalanan.
Perjalanan akan dimulai pada tgl 30 September 2013, dengan rute Jakarta - Sawarna - Merapi - Tengger - Baluran - Rambitan - Dompu dan berakhir di Pulau Komodo pada 12 Oktober.
Ekspedisi Terios 7 Wonders Hidden Paradise diharapkan dapat memberikan informasi berbagai tempat wisata yang jarang dikunjungi oleh masyarakat Indonesia.
Dari Jakarta, petualangan dimulai dengan membaratkan diri terlebih dahulu ke Pantai Sawarna di Banten. Kemudian, jalur selatan jawa akan ditelusuri hingga menuju kediaman Mbah Marijan di kaki Gunung Merapi, Desa Kinahrejo. Tak lupa, tanah Tengger yang legendaris di Tengger pun akan dikunjungi.
Menikmati Senja di Pantai Sawarna
Melewati wilayah perbukitan di Palabuhan Ratu, rombongan dimanjakan dengan keindahan pemandangan pesisir pantainya yang dapat dilihat di sepanjang jalan menuju pantai Sawarna. Pantai Sawarna sendiri akhir-akhir ini mulai tenar sebagai salah satu lokasi favorit berselancar bagi para wisatawan domestik dan asing.Keindahan pantai yang masih bersih membuat rombongan memutuskan untuk menikmati terbenamnya matahari, sekaligus bermalam untuk beristirahat sebelum melenjutkan perjalanan di kemudian hari. Perjalanan hari kedua akan menempuh rute terjauh sepanjang 600 kilometer menuju JogJakarta dan Jawa Tengah.
Akses menuju Kinahrejo
Perjalanan dari kota Jogjakarta menuju Desa Kinahrejo ditempuh kurang dari 60 menit berkat kondisi lalu lintas yang masih terbilang lengang di pagi itu.
Sesampainya di lokasi, rombongan disambut dengan alunan musik gamelan Jawa beserta tarian Kuda Lumping.
Kegiatan CSR penanaman 10,000 pohon
Acara diisi dengan sambutan yang disampaikan oleh sejumlah perwakilan dari ADM dan tim CSR-nya, berikut beberapa pejabat wilayah setempat seperti perwakilan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati, dan Kepala Dusun. Usai sambutan seluruh tamu undangan dan peserta tour secara bergilir melakukan penanaman 10.000 pohon secara simbolik untuk menghijaukan kembali desa yang sempat terporak-porandakan akibat musibah meletusnya Gunung Merapi pada November 2010.
Seusai menanam pohon dan makan siang, tim memutuskan untuk mengunjungi kediaman almarhum Mbah Maridjan, sang juru kunci Gunung Merapi, sekaligus melakukan Lava Tour di Desa Cangkringan yangberada di kaki Gunung Merapi. Di sana terdapat bangkai sebuah mobil dan sejumlah sepedamotor yang hancur akibat terjangan ‘wedhus gembel’ alias awan panas saat bencana terjadi.
Rombongan Sahabat Petualang #Terios7Wonders siap meluncur dari AI DSO Malang A. Yani ke Bromo Tengger
Memulai perjalanan menuju Bromo, rombongan langsung disambut oleh padatnya lalu lintas di Malang, selebihnya hingga Desa Lumajang lancar. Dari Desa Lumajang menuju Bromo, rombongan kembali harus menghadapi medan ekstrim berupa tanjakan terjal berkelok dengan permukaan jalan rusak dan berbatu, dan lebarnya hanya cukup untuk dilewati oleh satu mobil.
Setibanya di lokasi pada malam harinya, rombongan langsung santap malam dan menginap di dalam tenda di pinggir danau Ranu Pani, Tengger, yang ditemani dengan hangatnya api unggun. Esok paginya indahnya pemandangan Ranu Pani yang tidak tampak sebelumnya pada malam hari, menyambut rombongan bersama sorot cahaya matahari terbit dari bukit.
Di pagi hari itu juga para Sahabat Petualang beserta perwakilan dari ADM memberikan sumbangan berupa peralatan kebersihan yaitu sejumlah sapu lidi dan tempat sampah, agar lokasi wisata di kawasan TNBTS selalu terjaga kebersihannya.
Kegiatan di pagi itu dilanjutkan dengan mengeksplorasi kawasan Tengger dengan mengendarai Daihatsu Terios. Setelah itu, rombongan pun kemballi melanjutkan perjalanan menuju surga pariwisata tersembunyi di Indonesia berikutnya, yaitu ke Taman Nasional Baluran.
Sebelum mengakhiri kegiatan di Pulau Jawa, para sahabat petualang dengan Terios juga akan mengunjungi Taman Nasional Baluran. Kemudian dilanjutkan ke pulai dewata Bali, setelah dari Bali, sahabat pertualang akan singgah sebentar di pulau Lombok untuk mengunjungi Desa Sade Rambitan. Desa di tengah kota, namun masih memegang teguh adat istiadat suku Sasak.
Turun dari Tengger menuju Baluran
Sahabat petualang Terios7Wonders telah sampai dan bermalam di Taman Nasional Baluran atau yang disebut Africa Van Java
Tim Terios7Wonders in Baluran!
Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur. Namanya diambil dari nama gunung Baluran yang berada di daerah tersebut.Taman ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.
Wilayah Taman Nasional Baluran dijuluki “Africa From Java” dan dibuat sealami mungkin. Praktis tidak ada pencahayaan sama sekali dan tim hanya mengandalkan sorot lampu senter untuk memantau apa saja yang ada di sekitar tim. Tim cukup beruntung karena dapat melihat beberapa ekor rusa yang berkeliaran di alam bebas sedang menjalani aktivitasnya walau hanya dari jarak jauh.
Esoknya, tim kembali ke sabana untuk menyaksikan indahnya pemandangan di alam liar saat matahari terbit. Momen ini pun tidak disia-siakan oleh tim untuk mengabadikannya dengan kamera masing-masing.
Setelah itu tim kembali ke wisma dan sarapan. Tim pun melanjutkan perjalanan 14 hari tim untuk meninggalkan pulau Jawa dan menuju Pulau Dewata
Menyusuri akses keluar Africa van Java. Rombongan menuju Denpasar
Kondisi jalan akses keluar-masuk Taman Nasional Baluran yang dipenuhi bebatuan kerikil akibat rusaknya lapisan aspal menjadi medan pembuktian ketangguhan dari Daihatsu Terios. Dengan nyaman dan mulus rombongan melalui jalan berlubang-lubang dengan kecepatan hingga lebih dari 40 km/jam sambil melibas tikungan-tikungan landai.
Antrian masuk feri menuju Pulau Dewata
Setibanya di pelabuhan Ketapang, rombongan pun menyebrang ke Bali menggunakan kapal ferry. Sampai di pelabuhan Gilimanuk, rombongan langsung merapat ke rumah makan terdekat untuk mengisi perut.
Sajian ayam betutu, kuliner khas Bali, langsung menyapa rombongan di saat santap siang tersebut. Makan siang selesai, rombongan melanjutkan perjalanan meninggalkan Gilimanuk menuju Kuta.
Sahabat Petualang bersiap-siap menuju Padang Bay dan menyebrangi P.Lombok
Bertolak pada hari Rabu (9/10) pagi dari penginapan di kota Mataram, rombongan 7 unit Daihatsu Terios memulai tur di hari ke-9 menuju Sade. Sade adalah sebuah dusun di desa Rambitan, Pujut, Lombok Tengah, yang dihuni oleh penduduk asli Pulau Lombok, yaitu suku Sasak. Karena masih kuatnya adat suku Sasak yang dipertahankan oleh para penghuninya, Dinas Pariwisata setempat menjadikannya sebagai desa wisata.
Tim Terios7wonders telah sampai di Desa Sasak Rambitan Lombok
Sahabat Petualang Terios7Wonders disambut oleh Gendang Belik dan tarian selamat datang
Setibanya di Sade, rombongan Sahabat Petualang Terios disambut oleh alunan musik dan tarian tradisional Kedang Belek berupa 2 buah drum besar dimainkan oleh 2 musisi, yang diiringi oleh musik gamelan. Selanjutnya rombongan disuguhi oleh pertunjukan Peresehan, tradisi setempat berupa perkelahian antara dua pria menggunakan tongkat rotan panjang dan perisai yang terbuat dari kulit sapi. Awalnya kegiatan ini merupakan bagian dari peperangan namun saat ini hanya dilakukan untuk menghibur wisatawan.
Rombongan diajak untuk berkeliling desa Sade dengan panduan dari salah seorang penduduk asli. Sebagian besar suku Sasak bekerja sebagai petani, sedangkan sebagian besar penduduk wanitanya memiliki keahlian dalam membuat kain tenun.
Ada satu hal yang unik dari desa Sade adalah cara penduduknya membersihkan lantai rumah mereka dengan menggunakan kotoran kerbau. Menurut mereka cara ini lantai rumah dapat lebih hangat dan dijauhi oleh nyamuk.
Tim Terios7Wonders di Sade Rambitan, Lombok
Salah satu keelokan pariwisata Indonesia : Pink Beach, Lombok
Perjalanan dari Mataram ke Pantai Pink di hari Rabu (10/10) memerlukan waktu 2 jam, dan untuk menuju ke sana rombongan harus melalui hutan gersang dengan kondisi jalan yang rusak dan berbatu.
Dinamai Pantai Pink karena jika dilihat dari kejauhan sekilas pasir dari pantai ini sekilas terlihat berwarna pink atau merah muda. Untuk masuk dari jalan utama ke pantai pun rombongan harus melalui jalan berpasir menurun yang cukup terjal, di sini kembali ketangguhan dari Daihatsu Terios diuji.
Kemudian dilanjutkan ke arah timur menuju Sumbawa, tempat dimana para kuda berlarian dengan bebasnya. Desa Dompu juga akan menjadi tujuan para petualang yang terletak di kaki gunung Tambora.
Suasana perjalanan yang berbeda ditawarkan Sumbawa. Pantai dan sapi ternak warga kerap ditemui
Tiba di Pelabuhan Kayangan dan akan bersiap-siap menuju Pelabuhan Pototano Sumbawa
Pelabuhan Pototano sudah tampak. Rombongan kembali bergerak menuju Dompu
Sahabat petualang Terios7wonders Tiba di Dompu
Setibanya di Sumbawa setelah melakukan penyebrangan dengan kapal ferry selama 4 jam, rombongan Sahabat Petualang Terios langsung tancap gas menuju kota Dompu untuk mengejar waktu agar tidak terlalu malam tiba di penginapan rombongan di sana. Sepanjang perjalanan menuju Dompu, rombongan kembali dibuat kagum oleh keindahan alam Indonesia.
Jalanan berliku dengan pemandangan pesisir pantai menemani rombongan
Malamnya rombongan tiba di Hotel Aman Gati Dompu untuk beristirahat. Jumat (11/10) pagi, rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke kota Bima. Namun sebelumnya rombongan yang mengendarai 7 unit Daihatsu Terios ini terlebih dulu singgah ke desa Palama untuk mengunjungi pemerahan susu kuda liar. Anak-anak sekolah setempat dengan ramah menyambut kedatangan para Sahabat Petualang Terios.
Desa Palama untuk mengunjungi pemerahan susu kuda liar
Hingga pada akhirnya, petualang menuju tujuan akhir yaitu Labuan Bajo yang merupakan salah satu titik terpenting di Pulau Flores. Gerbang masuk untuk menjelajahi salah satu keajaiban dunia yaitu Pulau Komodo.
Dan inilah Sahabat petualang 7 Bloggers yg masih lanjut hingga Pulau Komodo
Setelah menempuh jarak 9207 km perjalanan Daihatsu Terios harus berakhir di Bima. Sementara blogger lanjut ke Labuan Bajo.
Hari ke-13. Rombongan bersama-sama menuju wonder terakhir. Pulau Komodo!
Finally seluruh tim tiba di wonders terakhir yaitu di Pulau Komodo !
Pulau Komodo menjadi tempat terakhir dari petualangan Terios7Wonders 2013
Dengan ini berakhir sudah rangkaian perjalanan yang diikuti oleh 7 jurnalis dan 7 travel blogger dengan 7 unit Daihatsu Terios. Rombongan menempuh jarak lebih dari 2500 kilometer.
Perjalanan para Sahabat Petualang menuju Pulau Komodo dimulai dengan
bertolak dari Labuan Bajo sebelum matahari tebit, tepatnya pada pukul
05.00 WITA. Dan setelah menempuh perjalanan laut selama 5 jam, tibalah
rombongan di pulau tempat bersarangnya binatang-binatang yang menjadi
inspirasi Kak Seto dalam membuat serial Si Komo itu.
Di sini, para jurnalis berpisah dengan para blogger yang memiliki agenda acara berbeda. Para jurnalis pun menjelajah Pulau Komodo pada siang harinya dengan dipandu oleh dua orang ranger. Karena terbatasnya waktu, rombongan memilih untuk menjalani Short Trek (tour jarak pendek).
Usai tur rombongan pun kembali menyeberang ke Labuan Bajo untuk mengakhiri hari dan beristirahat, sebelum kembali ke Jakarta esok harinya dan mengakhiri rangkaian Terios 7 Wonders Hidden Paradise.
Video Terios 7 Wonders Hidden Paradise - Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar